Coronavirus mengurangi dampak Global Warming dan Apa Hikmahnya?
- Kresna Wiryananta

- Apr 23, 2020
- 2 min read
Updated: Jun 16, 2021
23 April 2020 / Kresna Wiryananta

Coronavirus atau Covid-19 selain penyakit berbahaya untuk beberapa orang, aktivitas keluar rumah pun harus dibatasi untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Namun disisilain Coronavirus mengurangi pencemaran udara (CO2) dan gas berbahaya (asap kendaraan, pabrik, dll). Seiring pencemaran udara yang berkurang, efek Global Warming pun menurun.
Perspektif Pribadi tentang Coronavirus
Covid-19 membuat aktivitas keluar rumah dibatasi sesuai anjuran pemerintah. Termasuk yang suka nongkrong, ngopi, tempat Gym, Belanja di Mall dan acara yang menimbulkan kerumunan, semua ditutup alias tidak boleh. “Ngopi bisa sih, namun dirumah saja”. Otomatis yang berpegiaan menggunakan kendaraan bermotor juga berkurang.
Kalian pasti tau bahwa asap kendara menimbulkan zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Lebih lengkapnya saya mencari informasi dari Nat Geo tentang berkurangnya Polusi udara akibat Pandemi Covid-19.
Video: "Penurunan emisi nitrogen dioksida di Italia terbukti dengan jelas," ungkap Claus Zehner, manajer misi Copernicus Sentinel-5P ESA.
Dilansir dari Nat Geo Indonesia dalam artikel “Karantina Wilayah Akibat Pandemi COVID-19, Polusi Udara Berkurang”. Menggunakan instrumen Tropomi pada satelit Copernicus Sentinel-5p, gambar tersebut diambil dari 1 Januari hingga 11 Maret 2020. Menunjukkan bagaimana kadar nitrogen dioksida berkurang drastis.
Kondisi sebelum Pandemi Coronavirus
Semenjak Pandemi Covid-19 Saya membayangkan bahwa asap kendaraan dan pabrik bisa merusak bumi secara berlahan, seperti yang digambarkan video diatas. Covid-19 memang menyebalkan namun disisi lain, kita membantu bumi untuk beristirahat.
Hikmah dari Coronavirus

Pademi Coronavirus mengajarkan kita, bagaimana menggunakan teknologi?. Seperti halnya kuliah, sebelumnya Kuliah hanya sebatas ke kampus. Namun semenjak Pandemi Coronavirus menyadarkan banyak orang, bahwa kuliah tak harus dikampus. Berguna sekali untuk para Dosen, suatu saat nanti bila ada keperluan mendesak dan tidak bisa hadir. Kelas bisa diganti dengan Online dan tidak perlu mencari ruang kelas lagi.
Pandemi Coronavirus mengajarkan kita, kembali berkumpul dengan keluarga. Banyak pemuda yang sibuk kuliah, kerja dan malamnya nongkrong mungkin. Sekarang bisa ngobrol tentang berbagai hal dengan keluarga. “You know, Orang lain bisa melupakan mu, Sedangkan keluarga akan selalu welcome ketika kamu kembali “. Moment ini paling penting untuk memahami arti keluarga.
Pandemi Coronavirus mengajarkan kita untuk hidup lebih hemat. Sebelum pandemi coronavirus, kita sering membuang waktu dengan kegiatan yang tidak penting. Kegiatan tidak penting ini, sering kali membuang uang berlebih. Stay at Home membuat kebiasaan baru untuk mencari kenikmatan di rumah ataupun kos. Tentu kita akan belajar bagaimana mencari kebahagian dirumah? kalau enggak bisa jenuh bahkan stress. Setelah terbiasa, kita bisa menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas keluar rumah yang tidak penting (ketika Pandemi Covid-19 berahir)
Pandemi Coronavirus memang menyebalkan, namun kita harus beradaptasi dengan berbagai cara. Saya tidak akan memberi solusi bagi kalian, untuk hidup bahagia dirumah. Karena setiap orang mempunyai cara tersendiri dan bisa saja saran dari saya tidak relevan bagi hidup anda.





Comments